TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan netizen menandatangani petisi seruan pencopotan Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso di laman www.change.org/copotbuwas. Netizen sepakat menuntut Presiden Joko Widodo dan Kepala Kepolisian RI mencopot Budi Waseso karena dianggap melakukan pelemahan gerakan antikorupsi.
"Desakan pencopotan Budi sudah ada sejak lama dan meluas karena performa Budi berisiko merusak ketatanegaraan dan melemahkan antikorupsi," kata salah satu petisiwan, Dahnil Anzar Simanjutak, saat dihubungi Tempo, Kamis, 16 Juli 2015.
Baca juga: Budi Waseso Dinilai Sudutkan Syafii, Muhammadiyah Dihina?
Bersama aktivis Ray Rangkuti, Dahnil menginisiasi petisi itu pada Rabu malam, 15 Juli 2015. Mereka menargetkan 5.000 orang menandatangani ajakan gerakan tersebut. Kurang dari 24 jam, sebanyak 3.508 orang ikut mendukung petisi.
Dahnil mengatakan keputusan-keputusan hukum yang diambil Budi selama tiga bulan menjabat Kabareskrim menunjukkan gerakan pelemahan antikorupsi. Pada penjelasan di halaman petisi disebutkan bahwa Budi Waseso telah menjerat 49 pejuang antikorupsi. Empat di antaranya pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Komisi Yudisial.
Di lain sisi, Budi hanya mampu mengungkap empat kasus korupsi dengan penetapan tersangka kurang dari sepuluh orang. "Belum ada satu pun dari mereka yang diproses di pengadilan. Sementara aktivis antikorupsi dan pejabat negara yang bekerja menjaga negara agar bersih dari korupsi sudah ditetapkan sebagai tersangka," demikian tertulis dalam penjelasan petisi.
Selanjutnya: menurut Dahnil...